Dari Teori ke RPP: Bagaimana LPTK Melatih Calon Guru Merencanakan Pembelajaran?

Artikel berjudul "How are elementary teachers prepared for lesson planning? A critical scoping review" oleh Catherine Lammert dan Vickie C. Godfrey (2025) melakukan suatu tinjauan pustaka menyeluruh untuk memetakan keadaan penelitian mengenai bagaimana calon guru sekolah dasar (preservice teachers/PSTs) dipersiapkan untuk melakukan perencanaan pelajaran. Latar belakangnya adalah bahwa meskipun perencanaan pelajaran merupakan aktivitas fundamental dalam mengajar, sangat sedikit yang diketahui tentang bagaimana calon guru, khususnya calon guru kelas (generalist) yang akan mengajar semua mata pelajaran, mempelajari keterampilan kompleks ini selama pendidikan mereka. Sebagian besar penelitian yang ada terbatas pada tingkat mata kuliah tunggal, sehingga kurang memberikan gambaran yang komprehensif dan umum tentang praktik di berbagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Berdasarkan analisis terhadap 37 studi empiris yang diterbitkan antara 1986 dan 2023, tinjauan ini mengungkapkan beberapa temuan kunci. Pertama, dari segi jenis penelitian, mayoritas studi (21 studi) bersifat deskriptif. Studi-studi ini berusaha memahami praktik perencanaan calon guru tanpa melakukan intervensi untuk mengubah atau meningkatkannya. Sebagian kecil lainnya (13 studi) merupakan studi intervensi yang mencoba meningkatkan kemampuan perencanaan melalui assignment atau pengalaman tertentu. Yang sangat mencolok adalah minimnya studi (hanya 3) yang meneliti perencanaan pelajaran pada tingkat desain program LPTK secara keseluruhan, yang menyiratkan bahwa kita tidak tahu apakah pesan yang diterima calon guru dari berbagai dosen dan mentor mereka konsisten atau justru bertolak belakang.

Temuan kedua berkaitan dengan keselarasan dengan praktik berbasis bukti. Sebanyak 18 dari 37 studi secara eksplisit menyatakan bahwa metode perencanaan yang mereka promosikan selaras dengan kerangka kerja yang telah terbukti efektif, seperti Universal Design for Learning (UDL). Sementara itu, 10 studi lainnya hanya merujuk pada kebijakan, reformasi, atau teori umum tanpa menjelaskan kaitannya dengan bukti keefektifan, dan 9 studi sisanya sama sekali tidak menyertakan penjelasan mengenai dasar evidence-based dari pendekatan mereka.

Temuan yang mungkin paling signifikan adalah mengenai pendekatan teoretis yang mendasari perencanaan pelajaran. Dalam 17 studi, peneliti tidak menjelaskan sama sekali pendekatan apa yang mendasari penelitian mereka. Dari studi yang menjelaskan, pendekatan konstruktivis adalah yang paling umum (11 studi), di mana fokusnya adalah pada pemaknaan siswa melalui pengalaman dan tujuan pembelajaran sering dibangun bersama. Pendekatan behavioris adalah yang kedua terbanyak (9 studi), yang menekankan perubahan perilaku siswa melalui instruksi langsung dan tujuan yang ditetapkan guru di awal. Yang sangat disayangkan adalah bahwa pendekatan lain seperti estetika (menekankan pengalaman sensorik dan kreativitas), ekologis (menekankan aksi sosial dan interdisipliner), atau terintegrasi dengan pembelajaran sosial-emosional tidak ditemukan dalam satu studi pun yang ditinjau.

Dari temuan-temuan tersebut, dapat ditarik kesimpulan dan implikasi penting untuk konteks pendidikan guru di Indonesia. Pertama, guru SD di Indonesia adalah guru kelas yang harus mengajar berbagai mata pelajaran. Oleh karena itu, LPTK perlu mempersiapkan mereka dengan pendekatan perencanaan yang terintegrasi dan interdisipliner. Pengintegrasian nilai-nilai lokal, kearifan budaya, dan pendidikan karakter, yang sejalan dengan semangat pendekatan ekologis dan sosial-emosional yang justru kurang mendapat perhatian dalam penelitian global, harus lebih dieksplorasi dan dikembangkan dalam kurikulum LPTK Indonesia.

Kedua, penting bagi LPTK di Indonesia untuk secara eksplisit menyelaraskan pengajaran keterampilan perencanaan pelajaran dengan kerangka kerja yang telah terbukti efektif dan kontekstual, seperti prinsip-prinsip Merdeka Belajar, pembelajaran berdiferensiasi, atau Universal Design for Learning (UDL). Calon guru tidak hanya perlu diajar "cara" membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tetapi juga memahami "mengapa" di balik setiap komponen dan pendekatan yang mereka pilih.

Ketiga, temuan bahwa penelitian jarang dilakukan di tingkat program adalah sebuah peringatan. LPTK di Indonesia perlu secara sengaja mengevaluasi koherensi dan konsistensi pesan tentang perencanaan pelajaran di seluruh mata kuliah dan program profesi guru (PPG). Apakah calon guru mendapatkan panduan yang selaras dari dosen metodologi, dosen pengampu mata kuliah pedagogik, dan guru pamong selama PPL? Koordinasi ini crucial untuk membentuk pemahaman yang utuh pada calon guru.

Keempat, diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang ini oleh para akademisi senior di Indonesia. Penelitian tidak hanya boleh berhenti pada mendeskripsikan kemampuan calon guru, tetapi harus bergerak ke arah intervensi dan desain program yang menunjukkan bagaimana kemampuan tersebut dapat dibangun secara efektif. Penelitian dengan sampel besar dan longitudinal akan sangat berharga untuk memetakan perkembangan kompetensi calon guru.

Terakhir, LPTK harus membekali calon guru untuk menjawab tantangan kontemporer. Maraknya generator RPP berbasis AI dan dinamika perubahan kurikulum menuntut calon guru untuk memiliki kemampuan critical curation—bukan sekadar menjadi pelaksana (conduit) kurikulum yang pasif, tetapi menjadi desainer pembelajaran yang adaptif, yang mampu menyeleksi, mengadaptasi, dan menciptakan rencana pelajaran yang bermakna dan relevan bagi keberagaman siswa Indonesia. Pada intinya, pendidikan guru perlu bergerak melampaui pengajaran format RPP yang kaku dan lebih berfokus pada membekali calon guru dengan berbagai pendekatan teoretis, kemampuan beradaptasi, dan landasan berbasis bukti untuk menjadi perencana pembelajaran yang kritis dan responsif.


Sumber Referensi:

Lammert, C., & Godfrey, V. C. (2025). How are elementary teachers prepared for lesson planning? A critical scoping review. Cogent Education, 12(1). https://doi.org/10.1080/2331186X.2025.2498867


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak